Penggemar buku cerita serial
Harry Potter perlu waspada. Dokter di Amerika Serikat menemukan semakin
banyaknya pasien anak-anak yang menderita sakit kepala karena membaca seri
terakhir buku Harry Potter yang ceritanya terlalu panjang. Karena itu dokter
menamai sakit kepala tersebut ‘Sindrom Hogwart’. Dr Howard Bennett dari
Washington mengatakan bahwa ia telah mendiagnosa tiga anak-anak yang menderita
sakit kepala gara-gara membaca seri terakhir buku Harry Potter yang berjudul
Order of the Phoenix. Buku tersebut tebalnya 870 halaman atau hampir tiga kali
lipat tebalnya dari buku serial terdahulu. Dr Bennet menyebut gejala tersebut
sebagai sindrom Hogwarts, mengambil nama sekolah sihir tempat Harry Potter
belajar. Diagnosanya adalah sakit kepala berat akibat terlalu ngotot ingin
menyelesaikan membaca 870 halaman buku tersebut.
0 Comments