Survei membuktikan, ternyata hampir semua anak muda tidak peduli soal keuangan. Ironisnya, bukan hanya anak orang kaya yang doyan hura-hura dan menghabiskan uang, tapi juga yang pas-pasan. Tentu saja, ini bukan merupakan pola hidup yang baik. Kalau hal ini dibiarkan terus, mereka dikhawatirkan akan mengalami kesulitan finansial di kemudian hari.

Kenyataan bahwa banyak remaja usia di bawah 34 tahun, belum mengetahui tentang surat perjanjian simpan-pinjam, hipotek, dana pensiun dan bunga pinjaman, terdengar ironis. Apalagi, banyak di antara mereka, merupakan pemakai kartu kredit aktif. Tapi, hal ini tidak hanya terjadi di Indonesia. Di Inggris lebih lagi, demikian Brendan Kiem, Direktur Debt Management Associates (DMA).

DMA menemukan, 81% responden usia 16-34 tahun, tidak pernah mau tahu tentang kondisi keuangan mereka. Mereka hanya peduli dengan cash yang ada di saku, saat itu tidak berpikir ke depan seperti yang dikatakan Brendan Kiem. Bahkan, sekitar 22% di antara mereka tidak pernah menghitung secara rinci berapa pengeluaran per hari, per minggu dan perbulan. Bila Anda konsen terhadap masa depan, segeralah keluar dari gaya hidup seperti itu, agar terbebas dari masalah finansial di kemudian hari.