Negara tetangga kita Hongkong, Singapura telah lama menerapkan alat tukar lain yaitu emas sebagai instrumen yang layak untuk dijadikan ajang kredit. Kini giliran Indonesia, belum melangkah mengikuti sahabatnya. Meski belum diterapkan tidak berarti kita mengabaikan pengetahuan mengetahui kredit emas tersebut. Ada baiknya, Anda perlu memahaminya. Sebagaimana kredit perbankan lainnya, kredit emas memerlukan agunan (jaminan) yang mudah diuangkan. Uang tunai, sertifikat deposito hingga saham berkualitas bisa menjadi pilihan. Kinerja usaha nasabah pun diperhitungkan agar menghindari kredit macet.


Sebagai jaminan dalam kredit ini, si nasabah dianjurkan harus membuka Standby Letter of Credit (standby L/C) melalui Bank Indonesia yang bisa dicairkan di bank korespondennya di luar negeri. Program kredit emas dapat dilakukan dengan dua cara, outright gold loan dan hedging. Pada cara pertama, kredit dilakukan dengan jaminan standby L/C atau uang tunai, yang tingkat suku bunganya dihitung berdasarkan harga emas yang berlaku pada batas waktu peminjaman. Emas langsung diperoleh secara fisik.