Ternyata rumah-rumah bertingkat tinggi dapat menjadi tempat awal dari kegiatan bisnis air liur burung walet. Air liur burung walet ini merupakan salah satu menu kegemaran etnis Cina. Pemilik rumah burung walet tidak memerlukan teknologi budi daya secara khusus. Hanya perlu disediakan tempayam untuk air minum, serta pandai-pandai menghalau predator, seperti tikus atau burung elang. Tidak perlu menyediakan makanan, seperti halnya memelihara berbagai jenis burung lainnya. Setiap empat bulan sekali, biasanya air liur burung walet bisa dipanen. Di musim hujan hasilnya lebih baik dibandingkan musim kemarau. Dalam keadaan kotor saja, air liur burung walet laku dijual sekitar Rp 14 juta/kilogram. Dengan produksi minimal dua kilo gram saja, setiap bulan mendapatkan penghasilan bersih sekitar Rp28 juta. Apalagi kalau musim hujan, sampai menghasilkan sekitar empat kilogram.

0 Comments