Penelitian terbaru di Inggris melaporkan, bayi yang dilahirkan secara prematur mungkin akan mengalami masalah akademis ketika mereka menjalani pendidikan di sekolah.

Menurut riset, hampir sepertiga dari anak-anak juga tercatat memiliki kesulitan dalam hal menulis, berhitung dan kemampuan motoris. Selain itu, sekitar seperlima dari anak-anak mempunyai masalah dalam berbicara dan menulis dan sekitar 28 persen di antaranya digambarkan sebagai anak hiperaktif baik oleh orang tua maupun guru mereka.

Selain itu, jumlah bayi yang mampu bertahan hidup dari kelahiran prematur juga telah meningkat secara drastis dalam dua dekade terakhir. Sebagian besar hal itu disebabkan oleh penggunaan obat untuk membantu fungsi paru-paru. Meskipun akibatnya, lebih sedikit bayi prematur yang meninggal akibat gangguan pernafasan.