Banyak orang yang menghubungkan sukses dengan keberuntungan (luck). Mereka menganggap orang-orang yang sukses adalah orang-orang yang beruntung.

DR. Maxwell Maltz termasuk orang yang tidak percaya pada luck dan justru menganggapnya sebagai konsep berbahaya. Anda mungkin teringat, pada banyak masyarakat tradisional diajarkan bahwa kegagalan atau keberhasilan datangnya dari 'atas', sudah ditentukan oleh Yang Maha Kuasa.

Ajaran semacam ini bila tidak diterima secara kritis, bisa berbahaya, karena akan menyebabkan orang cenderung bersikap pasif menunggu. Malah, kalau seseorang merasa dirinya tidak sesukses orang lain, bisa-bisa dia menyalahkan nasib kalau tidak berani menyalahkan Tuhan.

Dalam pandangan Maltz juga diakui memang kadang-kadang ada orang yang lebih beruntung dari yang lain, tapi biasanya ada proses yang mendahuluinya. Nah, orang yang percaya pada keberuntungan biasanya mereka bersikap menunggu orang lain untuk membantunya. Dan orang semacam ini lebih suka mengabaikan rasa percaya dirinya dan tidak mengambil inisiatif.