Sistem asuransi dengan gaya baru atau yang lebih dikenal dengan Unit Link ini mulai berkembang di Indonesia. Dengan asuransi Unit Link nasabah bisa mengetahui berapa besarnya dana yang dimasukkan ke instrumen investasi, berapa yang digunakan untuk pembayaran premi asuransinya. Nasabah juga bisa melihat perkembangan dana investasinya, karena setiap hari dimuat di harian Bisnis Indonesia. Fluktuasi investasi bisa terbaca di situ. Nasabah juga bisa membandingkan kinerja dananya dengan produk lain yang dimiliki perusahaan lain yang sifatnya serupa.

Nasabah punya pilihan untuk menempatkan dananya di instrumen mana, apakah pendapatan tetap yang risikonya minimal, obligasi yang risikonya menengah dan saham yang risikonya tinggi. Masing-masing instrumen ini menjanjikan return investasi yang berbeda, setimbang dengan risiko yang dikandungnya. Penempatan pada saham menjanjikan hasil yang lebih tinggi dalam jangka panjang, dengan risiko yang setimbang. Karena usia bursa saham Indonesia masih relatif muda, sebagai pembanding bisa digunakan kinerja bursa luar negeri yang memperlihatkan kinerja lebih bagus dalam 10 tahun lebih, jika dibandingkan menanamkan dana di deposito atau obligasi.