KELAINAN pada anak seperti autisme, kini sudah kian populer. Akan tetapi, sebenarnya ada gangguan perilaku pada anak yang lebih banyak kasusnya dibanding autisma, yaitu Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas.

Gangguan pada anak tersebut memiliki karakteristik utama: tidak mampu memusatkan perhatian dan hiperaktivitas-impulsivitas yang menetap selama enam bulan dan timbul sebelum usia tujuh tahun. Di setiap sekolah dasar diperkirakan 2-5 persen anak mengalami gangguan ini. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa 25-70 persen anak dengan ADHD tetap memiliki gejala tersebut sampai usia dewasa.

Seperti halnya gangguan perkembangan yang bersifat kronik lainnya, jika tidak dideteksi secara dini dan mendapatkan terapi yang memadai maka akibat yang ditimbulkan sangat luas. Kondisi yang menghambat tahapan perkembangan psikososial anak ini selain menghambat prestasi akademik, juga menyebabkan anak rendah diri dan sulit berinteraksi dengan teman sebaya.